Berbagi Kasih (naon??)

Warning: kepala lagi sedeng, jadi abaikan saja bahasa ajaib postingan kali ini.

Perjalanan seminar ternyata tidak seperti yang saya rencanakan,, ketidakjelasan sistem di kampus saya membuat saya tidak berani lagi berspekulasi mengenai waktu. Yang pasti saya jadi banyak nganggurnya menunggu jadwal.

Di sela-sela kesibukan saya jadi pengangguran, ada lah temen saya namanya Liliana Natsir *orang Batam dan bukan pebulutangkis hebat itu* yang sedang mengerjakan skripsi dan perlu menguji instrumen yang sudah dibuat. Kebetulan saya mengerti bagaimana mengerjakannya *thx to evakomsar*. Jadilah saya mengajari dia bagaimana menghitung uji validtas dan reliabilitas angketnya. Masalah temen2 saya adalah mereka sudah ngeri duluan mendengar kata 'statistik' padahal semuanya indah dengan menggunakan 'SPSS' hehehehe...

Yah contohnya teman saya liliana natsir itu, setelah selesai pengujian dia ngomong gini:
LN : "Lah...? Udah mei? gini doank?
Mei (senyum2 najis) : "Ya iya... emang menurut lo apa lagi"

Nah, karna lagi musim skripsi dan saya juga sibuk nganggur, saya bikinin step-step cara melakukan uji validitas dan reliabilitas dalam 1 menit dengan menggunakan SPSS 17. Niatnya sih, nambah pahala ngebantuin orang (khususnya anak Mankom) biar saya seminarnya dipermudah dan skripsinya diperlancar dan lulusnya dipercepat hehehehe...

Nih temans-temans klik aja link donlotnya...

Warning: Uji Validitas di sini pake Rumus Total Item Correlation dan Uji Reliabilitasnya pake Rumus Alpha Cronbach.
Selama bulan Mei 2010, temen2 yang pake uji validitas/reliabilitas lain boleh request ke gw buat dibikinin step2 gini juga ato mau gw yang kerjain aja? boleeehhh... bayar ya.... hahahahha....

Kalo masih ada yang ga dimengerti, langsung email aja meiisme_nu@hotmail.com

Many, Many Dimensions

Proposal penelitian akhirnya selesai dan dikumpulin tanggal 20 kemarin..

Here's a lil preview, siapapun yang mau file lengkap BAB 1 nya silahkan didonlot aja disini (asal pake intelektual aja copas nya)
*sedikit peringatan, ini adalah versi yang belum direvisi alias hasil mentah kerjaan saya banget, ntar diapdet lagi yang udah direvisi setelah saya presentasi..

HUBUNGAN ANTARA REPUTASI PERUSAHAAN TELKOMSEL DENGAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN KONSUMEN ATAS PRODUK TELKOMSEL FLASH


1. Latar Belakang Penelitian

Internet telah menjadi kebutuhan sehari-hari yang tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup masyarakat urban. Teknologi ini begitu fenomenal karena menawarkan kecepatan bertukar informasi dan kemampuan menjangkau ujung dunia sekalipun. Menjamurnya jejaring sosial bahkan semakin meningkatkan penggunaan internet di Indonesia, dapat dilihat dari trafik situs Facebook, Twitter, dan situs jejaring sosial lainnya pengguna dari Indonesia dalam waktu singkat merengsek ke peringkat 5 besar1 dan berpotensi untuk terus meningkat, mengingat penetrasi internet yang masih rendah di Indonesia.

Hal ini membawa operator seluler di Indonesia melihat satu ceruk pasar yang sangat menjanjikan, yaitu pasar data. Seperti musim buah, operator seluler berbondong-bondong menawarkan mobile broadband dengan keunggulan masing-masing dan meng-klaim produknyalah yang terbaik. Dengan pasar yang sangat kompetitif ini, sulit sekali melakukan diferensiasi, positioning produk-produk ini bahkan sama seperti yang dapat dilihat pada iklan-iklannya. Telkomsel, Indosat, Smart, 3, Esia, lain-lain menempatkan logo-logo jejaring sosial yang saat ini sedang digandrungi masyarakat dalam iklan-iklannya, seperti Facebook, Twitter, Kaskus, dan logo-logo situs lainnya yang juga memiliki trafik tinggi di Indonesia.

Sayangnya, terpaan ini tidak dibarengi dengan kemampuan yang memadai. Demi meraih market share yang sebesar-besarnya, operator dengan gegabah menawarkan harga murah dan promosi lainnya yang tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas produk. Operator seluler terlalu sibuk menarik pelanggan baru dan lupa me-maintain pelanggan lama.

Telkomsel sebagai pemimpin pasar pun tak luput dari masalah ini. Apabila kita mengetikkan “Telkomsel Flash” di mesin pencarian internet Google, maka akan keluar sejumlah halaman yang berisi keluhan dan ketidak-puasan terhadap produk tersebut. Bahkan di Kaskus (forum online terbesar di Indonesia) ada 1 thread dalam sub-forum “Surat Pembaca” dengan judul “Boikot Semua Produk Telkomsel”2 yang berisi luapan kekecewaan pelanggan. Dalam sub-forum lainnya yaitu sub-forum “Mobile Broadband” ada thread khusus pengguna Telkomsel Flash dengan judul thread “Telkomsel Flash Community Club”3 yang berfungsi sebagai ajang untuk berbagi informasi mengenai produk bagi komunitas pengguna Flash di Kaskus.

Perusahaan harus semakin waspada dengan semakin mudahnya konsumen berinteraksi satu sama lain dan cepatnya informasi mampu menjalar di internet. Riset AC Nielsen pada April 2009 menunjukkan sebanyak 70% konsumen percaya terhadap opini konsumen yang di-posting di dunia maya4. Hal ini berarti, perbincangan konsumen di dunia maya berpengaruh lebih besar ketimbang iklan.

Pada kenyataannya, Telkomsel menguasai pasar hingga hampir 50%, saat ini jumlah pelanggan mobile broadband meningkat hingga 700 persen, atau menjadi 1.6 juta dibanding awal 2009 sebanyak 200 ribu pelanggan5. Apa yang membuat konsumen tetap memilih Telkomsel Flash untuk memenuhi kebutuhan mobile broadband mereka? Dengan begitu banyak pilihan produk yang seragam, perusahaan dan merek yang mampu menempati Top of Mind konsumenlah yang akan memenangkan persaingan. Dari survei lembaga independen Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing, Telkomsel kembali meraih pengakuan sebagai yang terbaik. Produk-produk Telkomsel berhasil memperoleh TBI tertinggi, unggul lebih dari dua kali lipat dari indeks produk sejenis yang beredar di pasar. Untuk kategori SIM Card Prabayar, nilai TBI simPATI 49,9% (diikuti IM3 17,9% dan XL 13,3%). Sementara untuk kategori SIM Card Paskabayar, nilai TBI kartuHALO 55,1% (diikuti Matrix 23,9% dan XPlor 20,1%)6.

Survei Top Brand 2010 ini mengevaluasi kinerja merek berdasarkan tiga parameter, yaitu: mind share, market share, dan commitment share untuk kemudian diperoleh indikator kekuatan merek yang disebut Top Brand Index (TBI). Hal ini menunjukkan Telkomsel telah berhasil menempatkan produk-produknya sebagai pilihan utama dalam benak konsumen atau top of mind.

Penghargaan Top Brand Award ini melengkapi berbagai penghargaan yang telah diterima Telkomsel. Di tingkat nasional, Telkomsel secara berturut-turut juga berhasil mempertahankan Diamond Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) selama 10 tahun berturut-turut, Platinum Indonesia Best Brand Award (IBBA) selama 7 tahun, Best Overall Operator Selular Award selama 6 tahun, Exceptional Service Quality Award (SQA) selama 4 tahun, dan Best Call Center Award selama 4 tahun. Bahkan di tingkat internasional, Telkomsel menjadi satu-satunya operator di Asia yang mampu mempertahankan gelar “Operator of The Year” selama 4 tahun berturut-turut di ajang Asian Mobile News Award.

Prestasi ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Telkomsel ketika meluncurkan produk barunya, yaitu Telkomsel Flash. Dalam teori pengkondisian instrumental, Skinner mengasumsikan bahwa organisme belajar dari masa lalu. Hal yang membawa keuntungan (reinforcement) baginya akan diulangi lagi dengan harapan kepuasan yang sama. Hal ini diinterpretasikan dalam perilaku konsumen sebagai aktivitas konsumen yang akan kembali membeli produk yang mampu memberikan kepuasan di masa lalu.

Reputasi Telkomsel yang sudah dibangun lebih dari 1 dekade sulit terkejar oleh para kompetitornya, Telkomsel berdiri begitu gagah di kancah telekomunikasi Indonesia. Produk-produk Telkomsel dikenal sebagai produk yang dapat dibawa sampai ke pelosok Indonesia (satu-satunya operator yang telah menjangkau hampir 100% wilayah Indonesia7 dengan didukung oleh lebih dari 30.000 BTS dan 4.500 di antaranya node B yang mendukung 3G8.

Apabila teori dari Skinner tepat, maka reputasi inilah yang menjadi reinforcement para konsumen dalam proses belajarnya memilih merek yang paling tepat untuk membeli mobile broadband. Karena itulah peneliti merasa tertarik untuk meneliti hubungan antara reputasi perusahaan Telkomsel dengan keputusan pembelian konsumen atas produk Telkomsel Flash.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti menyimpulkan suatu rumusan masalah, yaitu:

“Apakah Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Reputasi Perusahaan Telkomsel dengan Keputusan Pembelian Konsumen atas Produk Telkomsel Flash?”

3. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara ketertarikan emosional konsumen terhadap perusahaan dengan keputusan pembelian Telkomsel Flash?

2. Apakah terdapat hubungan antara produk yang ditawarkan perusahaan dengan keputusan pembelian Telkomsel Flash?

3. Apakah terdapat hubungan antara layanan yang ditawarkan perusahaan dengan keputusan pembelian Telkomsel Flash?

4. Apakah terdapat hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dengan keputusan pembelian Telkomsel Flash?

5. Apakah terdapat hubungan antara kredibilitas perusahaan dengan keputusan pembelian Telkomsel Flash?


dan masih panjang lagi.. (pangjang banget malah..) rinciannya:

4. Tujuan Penelitian

5. Kegunaan Penelitian
5.1 Kegunaan Teoritis
5.2 Kegunaan Praktis

6. Kerangka Penelitian
6.1 Kerangka Teoritis
6.2 Kerangka Konseptual
6.3 Kerangka Operasional

7. Metodologi Penelitian
7.1 Metode Penelitian
7.2 Teknik Pengumpulan Data
7.3 Populasi dan Sampel
7.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
7.5 Teknik Analisis Data

8. Hipotesis Penelitian
9. Lokasi dan Waktu Penelitian
Daftar Pustaka
Lampiran:
1. Tabel Operasional
2. Angket

~~~

Dan ini baru BAB 1 sodara-sodara, kebayang kan skripsinya setebal apa hahahahha...
Doakan presentasi saya ya..

Link donlot klik aja..

BTW, buat yang ngebaca dan menemukan kejanggalan, ada kritik ato saran, tulis di comment aja ya.. Terimakasih, thanks, hatur nuhun, matur nuwun, xie xie, kamsia, hehehehe...^^