Ninaku Sayang...

This is a story I wrote based on y bestmate, Nina. Girl I won't forget, her smile, her attitude, and her kindness.
Ninaku Sayang
Aku punya temen namanya Nina. Dia sungguh sangat manis, selalu sok malu-malu apabila ditatap padahal sih seneng. Kalo lagi marah, lucu deh... Mukanya merengut dan gak mau bicara sedikitpun, cuman duduk diam dan membentak semua orang, terkadang ditambah dengan adegan membanting buku. Tapi itu mah cuman untuk 1 jam pelajaran eh, gak ding! 1 menit.
Kerjanya tiap ari cuman senyum dan ketawa sampai-sampai pernah ada 2 orang yang mengatakan, "Nina, mai tim-tiam chio lah!" Orangnya manis banget, nonton seri Korea aja nangis. Kalau pagi-pagi kamu lihat matanya bengkak, yakin deh kalo kemaren malem dia nonton seri Korea ampe begadang en nangis brgalon-galon.
Pernah suatu hari aku nyeritain sinopsis film Korea yang aku tonton di TV swasta, eh dia nangis, aku jadi ketularan en semua orang yang lagi ada disityu ampe ngira yang bukan2. Emang Nina lah cewek yang paling manis yang pernah aku kenal. Hatinya mudah banget tersentuh dengan ketidakadilan sosial yang terjadi di mayarakat. Acara TV favoritnya Tolooong! di sctv, Pulang Kampung dan Rezeki Nomplok di TV7. Dia kerap nangis tiap nonton.
Bukan cuman nangis, ia juga selalu ingat untuk membantu Ama penjual tahu di deket rumahnya. Sungguh manis khan? Nina, sahabatku, setiap kali kami curhat-curhatan di kelas aja dia bisa nangis. Hatinya mudah banget tersentuh. Tetapi, Nina juga orang yang sangat menyenangkan, kalo dia diejek temen cowok dia akan balas dengan memukul mereka dengan buku, penggaris bahkan mencubit karena dia tidak bisa membalas ejekan mereka.
Dulu, oleh teman sebangkunya ia dikatai, "Cubit kok la, bo thia e, geli-geli ja!" Semenjak itu, ia terus berlatih mencubit (kek kurang krjaan!). Namanya juga jadi merk dagang salah satu produk tampon lokal ( liat RCTI pada saat iklan lokal jam-jam maghrib untuk jelasnya!) dan setiap kali kami menyanyikan jingle iklannya, ia akan berkata, "Mai la, mei... Co wa phaise ja!" dan uda ampe situ aja usahanya menghentikanku, hehe...
Setiap kali pulang sekolah, temen-teemn yang lagi nongkrong pasti neriakin namanya, "Neneeeen!!!" Tapi, dia gak pernah marah. Pipinya memerah sambil menyapukan poninya ke samping (ciri khas kalo lagi salah tingkah) trus pura-pura gak kenal deh... Sebelum pulang, ia menitipkan beberapa buku cetak ke teman cowok yang kira-kira bisa dimanfatin.
Kalau orang itu gak mau, dia akan berkata, "Be cham e lo... Peng yiu e cham be cham e cai!" Kemudian mereka akan berdebat sejenak. Akhirnya Nina akan menyerah dan mulai mencari mangsa baru. Kalau orang lain itu culup bodoh untuk dimanfaatin Nina, maka ia akan berkata, "Nak i lo, ho!" Nina juga orang yang sangat pemurah. Dia pernah membelikanku anting-anting padahal ulang tahunku masih 3 bulan lagi. Dia juga sering sekali mengerjakan PR-PR ku. Saat kutolak dan mengatakan tidak usah, ia akan berkeras dengan menjawab," Mai ane la! Ane pin tua e! W khak sien lu a..."
Itulah Ninaku sayang, sahabat suka dan dukaku, teman sebangku, sekelas dan sejiwaku. Ini cerita tentang Nina, sedikit dari yang kutahu sebab sosok seorang Nina yang kompleks takkan pernah cukup diceritakan dengan kata-kata dan huruf. Ini cerita tentangnya, seorang teman yang tak pernah lekang dimakan waktu, usia, dan dimensi memori.

0 Response to "Ninaku Sayang..."